Kamis, 12 Juni 2014

Cerita Pedagogi


Pedagogi ?
Apasih itu ? Sejenis makanan? Sejenis minuman? Atau semacam adventure yang buat kita bahagia sampe ketujuh turunan? Okee ini berlebihan,  mendingan yuks kita baca penjelasan ringan di bawah ini !

Kata "pedagogi" berasal dari Bahasa Yunani kuno παιδαγωγέω (paidagōgeō; dari παίς país: anak dan άγω ági: membimbing; secara literal berarti "membimbing anak”). (Wikipedia)
 
Pedagogi adalah suatu pembelajaran di mana seluruh kontrol terpusat pada guru dan pembelajar disebut ‘anak didik’ atau ‘siswa’. Menggunakan metode pelatihan yang pasif. Maksud pasif di sini yaitu anak didik diwajibkan mendengarkan penjelasan guru karena pengalaman sangat minim. Nah, pembelajaran seperti ini biasa kita temukan di sekolah-sekolah. Mulai dari SD sampai SMA.  

Pedagogi ini juga punya teman, namanya Andragogi. (duhhh.. apalagi ituu??)
Andragogi adalah suatu pembelajaran di mana pembelajar disebut ‘peserta didik’ dengan menggunakan metode pelatihan aktif. Maksud aktif di sini yaitu  peserta didik diwajibkan memiliki kontribusi yang besar dalam proses pembelajaran dan aktif memberikan ide-ide. Nah, untuk pembelajaran seperti ini biasanya kita temukan di universitas.

Jadi, kesimpulannya Pedagogi yaitu pembelajaran anak-anak dan Andragogi yaitu pembelajaran dewasa. 

Udah gitu ajaa??? Yupss gitu ajadeh XD

Sebagai tambahan, mari kita lihat perbedaan mendasar antara pedagogi dan andragogi !
Pedagogi
Andragogi
Metode pelatihan pasif seperti metode ceramah
Menggunakan metode pelatihan aktif
Pelajar berpusat pada isi atau pengetahuan konten
Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata
Pembelajar disebut ‘siswa’ atau ‘anak didik’
Pembelajar disebut ‘peserta didik’ / ‘warga belajar’
Gaya belajar DEPENDEN
Gaya belajar INDEPENDEN
Peserta berkontribusi sedikit berpengalaman
Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting
Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman atau kurang informasi
Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi
Guru mengontrol waktu dan kecepatan
Pembelajaran mempengaruhi waktu dan kecepatan
Guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh
Peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh
Tujuan ditentukan sebelumnya
Tujuan fleksibel

Berikut sedikit cerita saya terhadap Pedagogi. Cekiii Cekiii…
                Pengalaman saya ketika SD  (ceritanya flashback nih…)
Setiap pagi sebelum masuk ke kelas, kami diwajibkan untuk senam pagi. Senam pagi ini dipimpin oleh kakak kelas dan diperhatikan oleh para guru yang berdiri di belakang atau di samping barisan kami. Ketika senam 
berlangsung guru-guru memperhatikan kami, apabila ada anak yang bermain-main pasti langsung ditegur dan diberikan hukuman pada akhir senam pagi. Hukuman yang biasa diberikan seperti menyanyi di depan seluruh siswa. Selesai senam, kami masuk ke dalam kelas masing-masing. Sebelum guru masuk, keadaan kelas begitu ricuh. Kericuhan itu tiba-tiba lenyap ketika guru masuk ke dalam kelas.
Awal pelajaran guru memberikan arahan bahwa kami harus membuka buku pelajaran . Setelah itu guru menjelaskan pelajaran. Selama di kelas kami mendengarkan dengan tertib penjelasan ibu guru. Sampai bel istirahat. Bu guru menyuruh kami keluar kelas dan  beristirahat di luar kelas.
Bel masuk berbunyi. Ketika bel masuk berbunyi, anak-anak di luar kelas disuruh untuk segera masuk ke dalam kelas. Sama seperti ketika pagi hari, ketika masuk setelah bel istirahat. Bu guru kembali menjelaskan pelajaran.  Saat memberikan contoh tmateri pelajaran, bu guru juga hanya menjelaskan contoh yang ada di buku. Tidak memaksa kami untuk memberikan contoh langsung terhadap materi. Setelah penjelasan selesai. Bu guru memberikan tugas yang harus segera kami kerjakan. Sebagai anak SD, tentunya setelah mendengarkan perintah kami langsung mengerjakan tugas yang disuruh bu guru. Waktu pengumpulan tugas juga langsung ditetapkan bu guru.
Selama belajar kami tidak banyak berdiskusi, kami lebih banyak mendengarkan penjelasan ibu guru dan mengerjakan tugas ketika disuruh mengerjakan. Hingga bel pulang sekolah, kami diizinkan untuk langsung pulang ke rumah.

Cerita saya tentang pembelajaran di Sekolah Dasar saya, merupakan salah satu contoh Pedagogi. Seperti penjelasan saya di atas bahwa anak didik tidak terlalu berkontribusi dalam memberikan ide-ide ketika belajar. 

Sekian postingan dari saya, semoga bermanfaat bagi pembaca ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar