Pedagogi ?
Apasih itu ? Sejenis makanan?
Sejenis minuman? Atau semacam adventure yang buat kita bahagia sampe ketujuh
turunan? Okee ini berlebihan, mendingan
yuks kita baca penjelasan ringan di bawah ini !
Kata "pedagogi" berasal dari Bahasa Yunani kuno παιδαγωγέω (paidagōgeō; dari παίς país: anak dan άγω ági: membimbing; secara literal berarti "membimbing anak”). (Wikipedia)
Pedagogi adalah suatu pembelajaran
di mana seluruh kontrol terpusat pada guru dan pembelajar disebut ‘anak didik’ atau
‘siswa’. Menggunakan metode pelatihan yang pasif. Maksud pasif di sini yaitu
anak didik diwajibkan mendengarkan penjelasan guru karena pengalaman sangat minim. Nah, pembelajaran seperti ini
biasa kita temukan di sekolah-sekolah. Mulai dari SD sampai SMA.
Pedagogi ini juga punya teman, namanya Andragogi. (duhhh.. apalagi ituu??)
Andragogi adalah suatu
pembelajaran di mana pembelajar disebut ‘peserta didik’ dengan menggunakan
metode pelatihan aktif. Maksud aktif di sini yaitu peserta didik diwajibkan memiliki kontribusi
yang besar dalam proses pembelajaran dan aktif memberikan ide-ide. Nah, untuk
pembelajaran seperti ini biasanya kita temukan di universitas.
Jadi, kesimpulannya
Pedagogi yaitu pembelajaran anak-anak dan Andragogi yaitu pembelajaran dewasa.
Udah gitu ajaa??? Yupss gitu
ajadeh XD
Sebagai tambahan, mari kita lihat
perbedaan mendasar antara pedagogi dan andragogi !
Pedagogi
|
Andragogi
|
Metode pelatihan pasif seperti metode
ceramah
|
Menggunakan metode pelatihan aktif
|
Pelajar berpusat pada isi atau
pengetahuan konten
|
Belajar terpusat pada masalah kehidupan
nyata
|
Pembelajar disebut ‘siswa’ atau ‘anak
didik’
|
Pembelajar disebut ‘peserta didik’ / ‘warga
belajar’
|
Gaya belajar DEPENDEN
|
Gaya belajar INDEPENDEN
|
Peserta berkontribusi sedikit
berpengalaman
|
Keterlibatan atau kontribusi peserta
sangat penting
|
Diasumsikan bahwa siswa tidak
berpengalaman atau kurang informasi
|
Diasumsikan bahwa peserta didik
memiliki pengalaman untuk berkontribusi
|
Guru mengontrol waktu dan kecepatan
|
Pembelajaran mempengaruhi waktu dan
kecepatan
|
Guru sebagai sumber utama yang
memberikan ide-ide dan contoh
|
Peserta dianggap sebagai sumber daya
utama untuk ide-ide dan contoh
|
Tujuan ditentukan sebelumnya
|
Tujuan fleksibel
|
Berikut sedikit cerita saya
terhadap Pedagogi. Cekiii Cekiii…
Pengalaman
saya ketika SD (ceritanya flashback nih…)
Setiap pagi sebelum masuk ke
kelas, kami diwajibkan untuk senam pagi. Senam pagi ini dipimpin oleh kakak
kelas dan diperhatikan oleh para guru yang berdiri di belakang atau di samping
barisan kami. Ketika senam
berlangsung guru-guru memperhatikan kami, apabila
ada anak yang bermain-main pasti langsung ditegur dan diberikan hukuman pada
akhir senam pagi. Hukuman yang biasa diberikan seperti menyanyi di depan
seluruh siswa. Selesai senam, kami masuk ke dalam kelas masing-masing. Sebelum
guru masuk, keadaan kelas begitu ricuh. Kericuhan itu tiba-tiba lenyap ketika
guru masuk ke dalam kelas.
Awal pelajaran guru memberikan
arahan bahwa kami harus membuka buku pelajaran . Setelah itu guru menjelaskan
pelajaran. Selama di kelas kami mendengarkan dengan tertib penjelasan ibu guru.
Sampai bel istirahat. Bu guru menyuruh kami keluar kelas dan beristirahat di luar kelas.
Bel masuk berbunyi. Ketika bel
masuk berbunyi, anak-anak di luar kelas disuruh untuk segera masuk ke dalam
kelas. Sama seperti ketika pagi hari, ketika masuk setelah bel istirahat. Bu guru
kembali menjelaskan pelajaran. Saat
memberikan contoh tmateri pelajaran, bu guru juga hanya menjelaskan contoh yang
ada di buku. Tidak memaksa kami untuk memberikan contoh langsung terhadap
materi. Setelah penjelasan selesai. Bu guru memberikan tugas yang harus segera
kami kerjakan. Sebagai anak SD, tentunya setelah mendengarkan perintah kami
langsung mengerjakan tugas yang disuruh bu guru. Waktu pengumpulan tugas juga
langsung ditetapkan bu guru.
Selama belajar kami tidak banyak
berdiskusi, kami lebih banyak mendengarkan penjelasan ibu guru dan mengerjakan
tugas ketika disuruh mengerjakan. Hingga bel pulang sekolah, kami diizinkan untuk
langsung pulang ke rumah.
Cerita saya tentang pembelajaran
di Sekolah Dasar saya, merupakan salah satu contoh Pedagogi. Seperti penjelasan
saya di atas bahwa anak didik tidak terlalu berkontribusi dalam memberikan
ide-ide ketika belajar.
Sekian postingan dari saya,
semoga bermanfaat bagi pembaca ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar