Berdasarkan pengertian para ahli, anak berkebutuhan khusus ialah :
Anak yang memiliki perbedaan dalam fungsi kemanusiaannya (Suran & Rizzo)Anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan khusus untuk mengoptimalkan kemanusiaannya secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi - Mangunsong:2009
Beberapa istilah dalam Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) :
Dissability
: Berkurang
atau hilangnya fungsi organ. Biasanya disebut dengan ‘impairment’.
Handicap
: Masalah
atau dampak dari kerusakan (disability) yang dialam,mi oleh individu ketika
berinteraksi dengan lingkungan.
At
Risk : meskipuntidak teridentifikasi memiliki kerusakan
namun berpeluang mengalami hambatan atau masalah tertentu.
Pendidikan luar biasa adalah instruksi yang didesain
khusus untuk memenuhi kebutuhan dari siswa berkebutuhan khusus.
Tingkatan anak berkebutuhan khusus :
ü Mild
: Kondisi di mana anak memiliki kesetaraan kognitif setara dengan kelas 6 SD
ü
Moderate
: Kondisi di mana anak mampu latih kognitif rebih rendah daripada Mild
(akademis tidak memungkinkan).
ü Saphire
: Kondisi di mana anak dikategorikan sebagai bayi besar, mengutamakan
kemandirian dan stimulus orang tua harus bagus.
Tujuan Pendidikan Khusus
1. Mengembangkan
kepribadian anak (kehidupan pribadi)
2. Mengembangkan
hubungan masyarakat
3. Mempersiapkan
keterampila sebagai bekal
4. Mempersiapkan
anak didik dan siswa untuk mengikuti pendidikan lanjutan
Model penyelenggaraan pendidikan
1. Segresi
Jenisnya TKLB , SDLB, SMPLB, SMALB
Beberapa jenis SLB :
1. SLB
A : Tuna Netra (Ketidakmampuan Visual)
2. SLB
B : Tuna Rungu (Ketidakmampuan Audio)
3. SLB
C : Tuna Grahita (Retardasi Mental)
4. SLB
D : Tuna Daksa (Ketidakmampuan Fisik)
Untuk kasus anak ‘multiple’, ,minimal dididik untuk mandiri .
Kelemahan:
Anak
cenderung terisolasi sehingga kehilangan kesempatan untuk berinteraksi.
Cenderung manja, karena segala fasilitas sekolah khusus untuk dirinya.
2. Integrasi
·
Anak berkebutuhan khusus diberi
kesempatan untuk berinteraksi dengan anak normal di sekolah reguler. · Bentuk interaksi bermacam-macam :
-
Integrasi dalam area tertentu
-
Berada dalam suatu kompleks sekolah
-
Memiliki jadwal istirahat sama tetapi
kegiatan berbeda
-
Sesekali bergabung dengan reguler
-
Inklusi
3. Inklusi
·
Stauk dan Peek (1995) mengemukakan bahwa
pendidikan inklusi adalah penempatan anak berkelainan secara penuh dalam di
dalam kelas reguler·
Saven-Sherina (O’Neil, 1995) menyatakan
bahwa pendidikan inklusif sebagai sistem layanan pendidikan yang
mempersyaratkan sistem agar semua masyarakat mendukung kebutuhan khusus.
Diagnosis Keluarbiasaan :
ü Sebagai
bahan perhatian:
Sikap professional dari orang yang
melakukan identifikasi harus jelas dan tidak hanya fokus klasifikasi
ü Ada
dampak positif dan negatif
Untuk dampak positif, anak yang
memiliki adaptasi bagus, maka anak-anak akan mendapat pengakuan.
Untuk dampak negatif, anak mendapat label negatif dan lingkungan sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar