SIANTAR -
Mirip adegan film action, dua gadis belia berhasil menggagalkan aksi
penjambretarn. Dengan sepedamotor, mereka mengejar dua perampok jalanan itu,
yang juga mengendarai sepedamotor. Perampok gugup, jatuh, lalu dihakimi massa.
Utari
(17) dan Indri br Sinaga (17), dua gadis belia, yang merupakan korban
perampokan, saat ditemui di Polsek Siantar menceritakan, peristiwa perampokan
itu terjadi Kamis (25/12) sekira pukul 22.00 WIB. Ketika itu mereka melaju
dengan sepedamotor Honda Scoopy di Jalan Patuan Nagari menuju Jalan Ade Irma,
Kelurahan Sukadame, Siantar Utara.
Indri
yang berada di boncengan sedang memegang hp Samsung Galaxy. Tiba-tiba dari
belakang, dua pemuda yang belakangan diketahui bernama Alex Hutagaol (21) dan
Putra Siahaan (20) melaju mengendarai sepedamotor Yamaha Mio BK 5777 WZ,
merampas hp milik Utari yang dipegang Indri.
Utari
langsung berteriak rampok sembari mengejar sepedamotor yang dikendarai Putra.
Aksi kejar-kejaran terjadi antara kedua kendaraan tersebut. Saat itu, Putra
sempat berhasil menghilangkan jejak dengan terus menambah kecepatan.
Sementara,
Utari merasa takut karena laju kendaraannya terlalu cepat dan malah menurunkan
kecepatan. Dengan sigap Indri mengambil alih gas sepedamotor, tetap duduk dari
bangku boncengan, dan terus mengejar kedua pelaku seraya berteriak rampok.
Mereka
melihat pelaku mengarahkan kendaraannya menuju Jalan Bola Kaki, Kelurahan
Banjar, Siantar Barat. Indri pun terus mengikutinya. Dan, saat berada di
simpang Gang Setia Kawan, yang jalannya menurun, Putra tampak gugup dan
kehilangan kendali hingga sepedamotor yang mereka tunggangi terjatuh.
Mendengar
suara benturan, masyarakat sekitar langsung keluar rumah dan mencoba melihat
apa yang terjadi. Namun keduanya malah mencoba melarikan diri hingga akhirnya
Indri dan Utari tiba di lokasi. Utari dan Indri masih berteriak rampok hingga
akhirnya Alex dan Putra diamankan massa.
Massa
yang kesal, secara membabi buta memukuli mereka sebelum pihak kepolisian tiba.
Berselang beberapa menit, petugas dari Polsek Siantar Barat tiba di lokasi
kejadian dan membawa keduanya ke Polsek Siantar Utara untuk menjalani
pemeriksaan, karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum Polsek Siantar
Utara.
"Tadi
Utari semakin pelan. Karena aku kesal, langsung kuambil stang kreta (sepeda
motor, red) dari belakang dan kukejar," ujar Indri yang merupakan siswi
SMAN 2 Pematangsiantar ini.
Sementara,
dua pelaku yang merupakan warga Lorong XX, Kelurahan Nagapita, Siantar Martoba
mengaku baru saja pulang dari Tomuan dan melintas di Jalan Cokro. Setibanya di
Simpang Jalan Ade Irma, mereka melihat sepedamotor Honda Scoopy warna merah
yang ditumpangi Utari dan Indri, melaju dari arah Jalan Patuan Nagari menuju
Jalan Ade Irma.
Lalu
Alex mengatakan kepada Putra, "Bro, ada cewek pegang hp. Kayak mana?"
Tanpa
ada menjawab, Putra langsung membelokkan laju kendaraannya mengikuti dua gadis
belia yang tinggal di Jalan Serumpun, Kelurahan Suka Dame, Siantar Utara
tersebut.
Beberapa
ratus meter mengkuti korbannya, Putra memepet sepedamotor, sementara Alex
dengan cekatan mengambil hp. Namun, upaya mereka untuk melarikan diri akhirnya
terhenti karena terjatuh, bahkan dihakimi massa.
Kepada
Metro Siantar (Grup JPNN), Alex mengaku bahwa dia baru sekali ini melakukan hal
tersebut. Ia mengatakan, nekad melakukan hal itu karena tidak ada uang lagi.
Gaji sebagai buruh bangunan tidak mencukupi kehidupannya.
"Baru
sekali ini, Pak! Enggak ada lagi. Itupun karena sudah habis uangku," kata
dia..
Putra
pun mengatakan hal yang sama. Dia mengaku kehabisan uang setelah dua minggu
berada di Siantar. Sebelumnya, ia bekerja di Kalimantan sebagai karyawan salah
satu perusahaan tambang.
"Aku
baru pulang. Kayak mana lah. Di kampung, kawan banyak. Uangku sudah habis. Pas
pula tadi ditengoknya ada yang pegang hp, makanya aku mau," terangnya.
Kapolsek
Siantar Utara AKP Asmon membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya masih
melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mencari kejadian-kejadian serupa.
Ia mengaku salut dengan keberanian kedua gadis tersebut yang berani mengejar
pelaku.
Dan,
ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan barang berharga saat
berkendara.
"Sebaiknya tas, hp dan barang
berharga lainnya diletakkan di tempat yang aman dan sulit dijangkau oleh
penjambret," imbaunya.
DASAR TEORI
MARVIN ZUCKERMAN
Marvin
Zuckerman dikenal dengan teori sensation
seeking . Dalam teori tersebut Zuckerman mendeskripsikan sensation seeking sebagai keinginan
untuk bervariasi/beragam, baru, kompleks/ rumit, sensasi yang intens dan
pengalaman serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial,
legal, dan secara finansial demi sebuah pengalaman.
Dalam
mengindentifikasi , Zuckerman membagi ke dalam 4 komponen sensation seeking dengan menggunakan metode analisis faktor, yaitu
:
- Thrill and Adventure Seeking
Keinginan untuk
mengikuti aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan, bahaya dan hal yang
menantang gravitasi .
- Experience Seeking
Mencari
pengalaman baru
- Disinhibition
Kebutuhan untuk
terbebas dari halangan dalam aktivitas sosial
- Boredom Susceptibility
Ketidaktoleran
pada pengalaman yang berulang, rutinitas kerja ataupun hal lainnya.
PEMBAHASAN
Dilihat dari pengertian sensation seeking, aktivitas dua gadis
yang melawan jambret dan penjambretan yang dilakukan juga merupakan sensation seeking. Namun, kali ini kita
dapat menganalisa lebih dalam kasus di atas berdasarkan 3 dari 4 faktor sensation seeking.
Dua sudut
pandang yang dapat kita analisa berdasarkan sudut pandang dua gadis pemberani
yang menggagalkan penjambretan dan sudut pandang penjambret .
▪ Thrill and Adventure Seeking
Menurut
penjelasan salah satu gadis belia dalam fenomena di atas, bahwa dia kesal
karena temannya tidak mengencangkan laju kendaraan, maka dengan nekat dia
mengambil stang sepeda motor dari belakang pengemudi. Penjelasan gadis itu
dapat kita kaitkan dalam teori Zuckerman yang merupakan salah satu aktivitas
yang berbahaya karena terlalu beresiko.
▪ Experience Seeking
Pengakuan
penjambret yang menyatakan bahwa kali ini pertama kalinya mereka menjambret,
meskipun mereka melakukan hal itu karena desakan keadaan keuangan. Meskipun hal
ini termasuk dalam hal yang begatif, namun dapat kita kaitkan dalam teori
Zuckerman bahwa hal tersebut dapat dikategorikan dalam experience seeking.
▪Disinhibition
Berkaitan dengan penjelasan di atas bahwa
penjambret menjambret dikarenakan kehabisan uang. Jika dikaitkan dalam teori
Zuckerman bahwa hal ini termasuk dalam salah satu hal yang harus dipenuhi dalam
kebutuhan untuk terbebas dari halangan aktivitas sosial, meskipun seperti tah
bahwa hal tersebut termasuk aktivitas atau kegiatan negatif.
Berlatih lagi untuk lebih fokus dalam unit analisa, siapa yang mau dibahas ? Sayang sekali lebih banyak paparan kasusnya daripada pembahasannya. Latihan lagi ya, pasti makin bagus.
BalasHapus