Selasa, 30 Desember 2014

ANALISIS FENOMENA BERDASARAKAN TEORI MARVIN ZUCKERMAN



SIANTAR - Mirip adegan film action, dua gadis belia berhasil menggagalkan aksi penjambretarn. Dengan sepedamotor, mereka mengejar dua perampok jalanan itu, yang juga mengendarai sepedamotor. Perampok gugup, jatuh, lalu dihakimi massa.
Utari (17) dan Indri br Sinaga (17), dua gadis belia, yang merupakan korban perampokan, saat ditemui di Polsek Siantar menceritakan, peristiwa perampokan itu terjadi Kamis (25/12) sekira pukul 22.00 WIB. Ketika itu mereka melaju dengan sepedamotor Honda Scoopy di Jalan Patuan Nagari menuju Jalan Ade Irma, Kelurahan Sukadame, Siantar Utara.
Indri yang berada di boncengan sedang memegang hp Samsung Galaxy. Tiba-tiba dari belakang, dua pemuda yang belakangan diketahui bernama Alex Hutagaol (21) dan Putra Siahaan (20) melaju mengendarai sepedamotor Yamaha Mio BK 5777 WZ, merampas hp milik Utari yang dipegang Indri.
Utari langsung berteriak rampok sembari mengejar sepedamotor yang dikendarai Putra. Aksi kejar-kejaran terjadi antara kedua kendaraan tersebut. Saat itu, Putra sempat berhasil menghilangkan jejak dengan terus menambah kecepatan.
Sementara, Utari merasa takut karena laju kendaraannya terlalu cepat dan malah menurunkan kecepatan. Dengan sigap Indri mengambil alih gas sepedamotor, tetap duduk dari bangku boncengan, dan terus mengejar kedua pelaku seraya berteriak rampok.
Mereka melihat pelaku mengarahkan kendaraannya menuju Jalan Bola Kaki, Kelurahan Banjar, Siantar Barat. Indri pun terus mengikutinya. Dan, saat berada di simpang Gang Setia Kawan, yang jalannya menurun, Putra tampak gugup dan kehilangan kendali hingga sepedamotor yang mereka tunggangi terjatuh.
Mendengar suara benturan, masyarakat sekitar langsung keluar rumah dan mencoba melihat apa yang terjadi. Namun keduanya malah mencoba melarikan diri hingga akhirnya Indri dan Utari tiba di lokasi. Utari dan Indri masih berteriak rampok hingga akhirnya Alex dan Putra diamankan massa.
Massa yang kesal, secara membabi buta memukuli mereka sebelum pihak kepolisian tiba. Berselang beberapa menit, petugas dari Polsek Siantar Barat tiba di lokasi kejadian dan membawa keduanya ke Polsek Siantar Utara untuk menjalani pemeriksaan, karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum Polsek Siantar Utara.
"Tadi Utari semakin pelan. Karena aku kesal, langsung kuambil stang kreta (sepeda motor, red) dari belakang dan kukejar," ujar Indri yang merupakan siswi SMAN 2 Pematangsiantar ini.
Sementara, dua pelaku yang merupakan warga Lorong XX, Kelurahan Nagapita, Siantar Martoba mengaku baru saja pulang dari Tomuan dan melintas di Jalan Cokro. Setibanya di Simpang Jalan Ade Irma, mereka melihat sepedamotor Honda Scoopy warna merah yang ditumpangi Utari dan Indri, melaju dari arah Jalan Patuan Nagari menuju Jalan Ade Irma.
Lalu Alex mengatakan kepada Putra, "Bro, ada cewek pegang hp. Kayak mana?"
Tanpa ada menjawab, Putra langsung membelokkan laju kendaraannya mengikuti dua gadis belia yang tinggal di Jalan Serumpun, Kelurahan Suka Dame, Siantar Utara tersebut.
Beberapa ratus meter mengkuti korbannya, Putra memepet sepedamotor, sementara Alex dengan cekatan mengambil hp. Namun, upaya mereka untuk melarikan diri akhirnya terhenti karena terjatuh, bahkan dihakimi massa.
Kepada Metro Siantar (Grup JPNN), Alex mengaku bahwa dia baru sekali ini melakukan hal tersebut. Ia mengatakan, nekad melakukan hal itu karena tidak ada uang lagi. Gaji sebagai buruh bangunan tidak mencukupi kehidupannya.
"Baru sekali ini, Pak! Enggak ada lagi. Itupun karena sudah habis uangku," kata dia..
Putra pun mengatakan hal yang sama. Dia mengaku kehabisan uang setelah dua minggu berada di Siantar. Sebelumnya, ia bekerja di Kalimantan sebagai karyawan salah satu perusahaan tambang.
"Aku baru pulang. Kayak mana lah. Di kampung, kawan banyak. Uangku sudah habis. Pas pula tadi ditengoknya ada yang pegang hp, makanya aku mau," terangnya.
Kapolsek Siantar Utara AKP Asmon membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mencari kejadian-kejadian serupa. Ia mengaku salut dengan keberanian kedua gadis tersebut yang berani mengejar pelaku.
Dan, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan barang berharga saat berkendara.
"Sebaiknya tas, hp dan barang berharga lainnya diletakkan di tempat yang aman dan sulit dijangkau oleh penjambret," imbaunya.
DASAR TEORI
MARVIN ZUCKERMAN
            Marvin Zuckerman dikenal dengan teori sensation seeking . Dalam teori tersebut Zuckerman mendeskripsikan sensation seeking sebagai keinginan untuk bervariasi/beragam, baru, kompleks/ rumit, sensasi yang intens dan pengalaman serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial, legal, dan secara finansial demi sebuah pengalaman.
            Dalam mengindentifikasi , Zuckerman membagi ke dalam 4 komponen sensation seeking dengan menggunakan metode analisis faktor, yaitu :

  • Thrill and Adventure Seeking

Keinginan untuk mengikuti aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan, bahaya dan hal yang menantang gravitasi .

  • Experience Seeking

Mencari pengalaman baru

  • Disinhibition

Kebutuhan untuk terbebas dari halangan dalam aktivitas sosial

  • Boredom Susceptibility

Ketidaktoleran pada pengalaman yang berulang, rutinitas kerja ataupun hal lainnya.

PEMBAHASAN
            Dilihat dari pengertian sensation seeking, aktivitas dua gadis yang melawan jambret dan penjambretan yang dilakukan juga merupakan sensation seeking. Namun, kali ini kita dapat menganalisa lebih dalam kasus di atas berdasarkan 3 dari 4 faktor sensation seeking.
Dua sudut pandang yang dapat kita analisa berdasarkan sudut pandang dua gadis pemberani yang menggagalkan penjambretan dan sudut pandang penjambret .
Thrill and Adventure Seeking
            Menurut penjelasan salah satu gadis belia dalam fenomena di atas, bahwa dia kesal karena temannya tidak mengencangkan laju kendaraan, maka dengan nekat dia mengambil stang sepeda motor dari belakang pengemudi. Penjelasan gadis itu dapat kita kaitkan dalam teori Zuckerman yang merupakan salah satu aktivitas yang berbahaya karena terlalu beresiko. 
▪ Experience Seeking
            Pengakuan penjambret yang menyatakan bahwa kali ini pertama kalinya mereka menjambret, meskipun mereka melakukan hal itu karena desakan keadaan keuangan. Meskipun hal ini termasuk dalam hal yang begatif, namun dapat kita kaitkan dalam teori Zuckerman bahwa hal tersebut dapat dikategorikan dalam experience seeking.
Disinhibition
            Berkaitan dengan penjelasan di atas bahwa penjambret menjambret dikarenakan kehabisan uang. Jika dikaitkan dalam teori Zuckerman bahwa hal ini termasuk dalam salah satu hal yang harus dipenuhi dalam kebutuhan untuk terbebas dari halangan aktivitas sosial, meskipun seperti tah bahwa hal tersebut termasuk aktivitas atau kegiatan negatif.

1 komentar:

  1. Berlatih lagi untuk lebih fokus dalam unit analisa, siapa yang mau dibahas ? Sayang sekali lebih banyak paparan kasusnya daripada pembahasannya. Latihan lagi ya, pasti makin bagus.

    BalasHapus