KELOMPOK
7 :
Ketua Kelompok : Dinda Sundari 131301089
Belajar
Kreatif Mengasikkan
(BAKMI)
A. Pendahuluan
Dewasa
ini semakin banyak anak-anak yang bermain dengan gadget. Gadget menjadi hal
yang utama/terpenting bagi mereka. Selain gadget, televisi juga menjadi hal
yang terpenting bagi anak-anak. Anak-anak merasa tidak tenang jika dalam sehari
tidak bermain gadget ataupun menonton televisi. Hal itulah yang membuat anak
menjadi kurang kreatif. Seharusnya anak-anak yang berusia 8-9 tahun itu masih
bermain de ngan mainan tradisional, bukan bermain gadget atau pun menonton tv.
Dengan itu kita perlu memberi pengajaran tambahan pada anak untuk membuat
mainan sendiri atau aneka kreativitas tertentu agar tingkat kreativitas mereka
berkembang.
Kreativitas
merupakan salah satu hal yang telah dibawa sejak lahir oleh setiap individu.
Namun, tingkat kreativitas itu sendiri berbeda-beda setiap individunya. Banyak
faktor yang membuat tingkat kreativitas tersebut. Kita, sebagai orang dewasa
yang bertanggung jawab juga perlu memberi tahu anak bahwa sesuatu yang sudah
jadi tentu dapat kita buat menjadi sesuatu hal yang baru. Dengan begitu tingkat
kreatif anak dapat berkembang.
Berdasarkan
uraian di atas kelompok memiliki pengalaman tersendiri terhadap fenomena yang
telah dipaparkan. Untuk itu kelompok memilih tema pembelajaran yang dapat
meningkatkan kreativitas anak. Selain itu,
kelompok memiliki harapan agar pembelajaran ini dapat memicu anak untuk
lebih meningkatkan kreativitas mereka.
B. Landasan
Teori
Adapun
landasan teori yang digunakan oleh kelompok yaitu pendekatan kreativitas empat P
:
1. Person
Kreativitas merupakan
ungkapan keunikan dari individu dalam interaksinya dengan lingkungannya. Secara
umum mengatakan bahwa setiap individu memiliki kreativitas masing-masing
2. Press
Bakat kreatif individu
akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkungannya maupun dorongan
kuat dalam diri individu tersebut
3. Proses
Untuk mengembangkan
kreativitasnya, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara
kreatif. Inilah salah satu alasan mengapa kelompok memberikan pengajaran
kreativitas
4. Produk
Merupakan hasil yang
diperoleh ketika anak sudah berkreativitas.
Selain
itu, kelompok juga menggunakan dasar teori Vygotsky , dikarenakan pengajaran
yang dilakukan menggunakan metode ZPD (Zone
of Proximal Development).
Metode
ZPD (Zone of Proximal Development)
yaitu
istilah Vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak
secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa atau
anak yang lebih mampu. Jadi, batas bawah dari ZPD adalah tingkat problem yang
dapat dipecahkan oleh anak seorang diri. Batas atasnya adalah tingkat tanggung
jawab atau tugas tambahan yang dapat diterima anak dengan bantuan dari
instruktur yang mampu.
C. Konsep
Pelaksanaan
Pengajaran
ini dilaksanakan di rumah salah satu anggota kelompok yang berada di Jalan
Bunga Asoka, Medan. Setelah melakukan perundingan, maka kelompok memutuskan
untuk memberikan pengajaran pada anak usia 8-9 tahun. Hal ini dipilih dengan
alasan bahwa anak usia 8-9 tahun atau kelas dua SD sudah mendapatkan pelajaran
tambahan seni dari sekolah. Maka diharapkan pengajaran ini dapat membantu
mereka manakala mereka diberikan tugas kesenian atau prakarya kreatif oleh guru
mereka. Kelompok memutuskan untuk memberikan pengajaran selama tiga hari dengan
tema yang berbeda setiap pertemuan. Selain itu kelompok juga membuat keputusan
empat orang anak didik untuk keefektifan pengajaran. Berikut merupakan draft kegiatan yang akan dilaksanakan .
·
- Hari Pertama : Membuat Bola Cracker
Waktu
Pelaksanaan : Minggu, 29 Maret 2015 / 10:00-12:00
Alat
dan Bahan :
-
Cracker
-
Susu cair
-
Coklat batang
-
Heater
-
Mangkok aluminium
-
Freezer
-
Gula mutiara
Tahap
kegiatan :
-
Setelah itu anggota
kelompok memeriksa kebersihan tangan dan kuku adik-adik
-
Untuk yang berkuku
panjang, maka kelompok memiliki kebijakan untuk memotong kuku dan juga meminta
mereka mencuci tangan mereka untuk menjaga kebersihan tangan
-
Setelah mencuci tangan
maka salah satu anggota kelompok menjelaskan tahap pembuatan cracker
-
Menghancurkan cracker menggunakan plastik
-
Sembari menghancurkan cracker salah seorang anggota kelompok
memanaskan heater untuk digunakan mengetim coklat
-
Setelah cracker hancur, maka kelompok akan memberikan arahan
untuk menuangkan sedikit demi sedikit susu cair sampai cracker menjadi bentuk
adonan yang dapat dicetak
-
Kemudian memberikan
contoh untuk mencetak adonan cracker
-
Setelah itu, cracker yang telah dibentuk dilumuri coklat cair dan
diberikan hiasan gula mutiara
-
Kemudian adonan
didinginkan di freezer sebelum dinikmati
-
Setelah selesai
pembuatan, kelompok memberikan feedback terhadap
hasil pembuatan adik-adik
- · Hari Kedua : Membuat mini akuarium
Waktu
Pelaksanaan : Jumat, 3 April 2015 / 10:00-12:00
Alat
dan bahan:
-
Kotak sepatu
-
Kertas manila biru
-
Gunting
-
Origami
-
Plastik mika
-
Double
tip
-
Karton ubi
-
Kertas kalender
-
Aksesoris
Tahap kegiatan :
-
Adik-adik diberikan
gambaran terhadap apa yang akan dikerjakan pada hari tersebut dengan
menunjukkan contoh kreasi yang telah dibuat sebelumnya oleh kelompok
-
Kemudian salah satu
anggota memberikan instruksi untuk membuat pola kertas manila yang dimasukkan
dalam kotak sepatu untuk membuat kesan air
-
Agar terlihat mirip
dengan air maka kertas manila yang telah dipola sesuai kotak sepatu diremukkan
sedikit setelah itu ditempel di dalam
menggunakan double tip
-
Untuk membuat batu
karang dan kondisi kotak sesuai akuarium, kelompok memberikan kebebasan kepada
adik-adik menggunakan kertas origami maupun karton ubi untuk berkreasi, namun
masih dalam pengarahan dan pengawasan kelompok
-
Setelah kreasi dalam
akuarium selesai, selajutnya memberikan efek kaca menggunakan plastik mika lalu
membalut kotak bagian luar menggunakan kertas kalender
-
Sebagai penutup,
kelompok meberikan feedback kepada
adik-adik
- · Hari Ketiga : Membuat gantungan kunci
Waktu
Pelaksanaan : Sabtu, 11 April 2015 / 14:00-16:00
Alat
dan bahan:
-
Kain flanel
-
Gunting
-
Besi gantungan kunci
-
Aksesoris
Tahap
kegiatan :
-
Kelompok memberikan
gambaran kegiatan yang akan dilakukan pada hari tersebut dengan menunjukkan
kreativitas yang telah dibuat oleh kelompok
-
Salah satu anggota
kelompok memberikan arahan untuk adik-adik membuat pola menggunakan kain flanel
sesuai yang mereka ingin kreasikan
-
Selama kegiatan menggunting,
tiap anggota harus memperhatikan dan membantu mengarahkan adik-adik terhadap
pola yang diinginkan
-
Setelah pola selesai
maka salah satu ujungnya diberikan gantungan kunci
-
Di akhir pertemuan,
kelompok memberikan feedback dan reward terhadap apa yang sudah dilakukan
adik-adik selama tiga hari.
D. Taksasi
Dana
No
|
Alat
dan Bahan
|
Jumlah
|
Dana
|
1
|
-
Cracker
|
3 bungkus
|
15000
|
2
|
-
Susu
|
2 sachet
|
3000
|
3
|
-
Coklat batang
|
1 kotak
|
15000
|
4
|
-
Gula mutiara
|
1 bungkus
|
2000
|
5
|
-
Besi gantungan kunci
|
½ lusin
|
3000
|
6
|
-
Kertas manila biru
|
5 lembar
|
10000
|
7
|
-
Gunting
|
1 buah
|
6000
|
8
|
-
Plastik mika
|
1 gulung
|
8000
|
9
|
-
Double
tip
|
1 buah
|
3000
|
10
|
-
Aksesoris
|
|
5000
|
11
|
-
Ongkos
|
3 hari (pulang-pergi)
|
128000
|
12
|
Reward
|
60000
|
|
13
|
Total
|
258000
|